Salah satu contoh usaha kecil yang menguntungkan yang dapat dicoba oleh ibu-ibu adalah usaha membuat telur asin. Sudah banyak pelaku usaha telur asin yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Karenanya, para ibu tidak usah ragu jika ingin mencobanya. Modalnya pun relatif kecil.
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa pembuatan telur asin sendiri memang sudah diajarkan semenjak dulu kita duduk di bangku sekolah dasar. Hanya saja, mungkin jika untuk dijadikan usaha, maka tentunya kita harus mengembangkan sendiri cara pembuatannya dengan berbagai takaran yang pas.
Dengan begitu, maka kita pun dapat memproduksi telur asin yang berkualitas dengan cita rasa yang tentu tidak kalah dari produk telur asin khas daerah, seperti telur asin Brebes.
Telur asin sendiri bukan hanya enak untuk dikonsumsi, namun juga banyak mengandung manfaat bagi kesehatan tubuh. Ia merupakan sumber protein, vitamin, dan mineral yang cukup tinggi.
Protein yang terkandung di dalam telur asin dipercaya mengandung semua asam amino yang dibutuhkan manusia. Sedangkan vitamin yang terkandung di dalam telur asin meliputi vitamin A dan B12. Vitamin A berfungsi menjaga sel-sel dalam tubuh agar tetap sehat dan menjaga kesehatan penglihatan, sedangkan vitamin B12 bermanfaat dalam menjaga kesehatan saraf dan meningkatkan fungsi sel darah merah. Vitamin B kompleks, vitamin D, dan vitamin E juga terkandung di dalam telur asin dalam jumlah yang kecil.
A. Cara Sederhana Pembuatan Telur Asin
Pada dasarnya ada banyak cara membuat telur asin. Coba sesuaikan dengan selera dan kemampuan Anda. Cara pertama yang kami sajikan ini cukup sederhana, namun hasil telurnya cukup masir atau enak. Adapun bahan yang diperlukan antara lain:
1. 10-30 butir telur bebek yang benar-benar masih segar. Sebisa mungkin telur dengan usia 1 sampai 2 hari agar hasilnya berkualitas.
2. 500 gram garam dapur atau bisa juga menggunakan garam kotak atau garam krosok.
3. 2 liter air bersih atau lebih efektifnya dengan memakai air mineral kemasan.
4. Stoples kaca atau plastik dengan penutup rapat. Anda juga bisa menggunakan ember yang memiliki penutup.
Setelah semua bahan disiapkan, Anda bisa memulainya dengan langkah berikut ini:
1. Rendamlah telur bebek ke dalam wadah berisi air. Buang telur yang melayang, sebab itu pertanda telur tidak layak untuk diolah.
2. Untuk membuka pori-pori telur, sebaiknya bersihkan kulit telur dengan cara digosok.
3. Setelah bersih, tiriskanlah telur dan simpan dalam wadah.
4. Langkah berikutnya, buatlah larutan perendam berupa campuran air dan garam. Pelarutan ini bisa menggunakan air dingin. Apabila Anda memakai air panas, maka sebaiknya tunggu air larutan garam dingin sebelum digunakan.
5. Setelah air garam siap, tuanglah ke dalam wadah tempat Anda menyimpan telur yang telah dibersihkan. Pastikan larutan merendam telur secara sempurna.
6. Apabila ada yang tidak terendam sempurna, sebaiknya ambil kantong plastik dan isi dengan air. Selanjutnya gunakan untuk menyimpan telur agar terendam sempurna. Tutup rapat wadah.
7. Lama perendaman adalah 12 hari. Namun, agar lebih awet dan asin, kadang orang merendam sampai 3 minggu lamanya.
Cara membuat telur asin di atas dikenal dengan cara basah. Ada juga cara lain yang dikenal dengan nama cara kering. Bahan yang diperlukan untuk menjalankan cara ini, sebagai berikut:
1. Telur dengan kualitas terbaik sebanyak 10 butir.
2. Abu gosok sebanyak 200 gram.
3. Bubuk bata merah sebanyak 800 gram.
4. Lumpur sebanyak 1000 gram.
5. Garam dapur sebanyak 900 gram.
6. Air bersih secukupnya saja.
Sementara itu, alat yang dibutuhkankan adalah:
1. Ember plastik sebanyak 1 buah.
2. Kuali tanah sebanyak 1 buah.
3. Tampah serta alat pengaduk.
4. Wadah untuk menyimpan telur.
Setelah bahan dan alat tersedia, mari kita memulai proses pembuatan, dengan tahapan sebagai berikut:
1. Cuci bersih telur dan gosok kulitnya agar kotoran hilang dan pori-porinya terbuka.
2. Selanjutnya, buatlah adonan dengan cara mencampur lumpur dan garam dengan perbandingan 4 : 1. Anda juga bisa membuat adonan dari abu gosok dan juga batu merah bersama dengan garam. Adapun perbandingannya adalah 2 : 2 : 3.
3. Tambahkanlah sedikit air pada adonan agar menyerupai pasta.
4. Selanjutnya, bungkuslah telur dengan menggunakan adonan, ketebalannya kira-kira 1 cm.
5. Anda juga bisa membungkusnya kembali dengan plastik agar adonan tidak lepas dari kulit telur.
6. Selanjutnya, simpanlah telur yang sudah ditutup tersebut ke dalam kuali. Simpan selama kurang lebih 15 hari.
7. Selanjutnya, panenlah telur dan buanglah adonan yang menempel pada kulitnya.
8. Kemudian rebus sampai matang.
B. Analisis Usaha[1]
Berikut ini perhitungan keuntungan dalam menekuni usaha pembuatan telur asin. Biaya atau harga mungkin berbeda dengan yang ada di wilayah Anda sehingga bisa Anda sesuaikan terlebih dahulu.
Bahan baku | Jumlah | Harga satuan | Harga total |
Telur bebek | 200 butir | Rp 1.100,00 | Rp 220.000,00 |
Abu gosok | 10 bungkus | Rp 300,00 | Rp 3.000,00 |
Garam | 4 kilogram | Rp 5.000,00 | Rp 20.000,00 |
Jumlah | Rp 243.000,00 |
·
Harga tiap butir telur asin: Rp 2.500,00
Banyaknya yang terjual: 180 butir
Pendapatan: 180 x 2.500 = Rp 450.000,00
Laba-rugi = pendapatan – modal = Rp 450.000,00 – Rp 243.000,00
Untung = Rp 207.000,00
C. Promosi dan Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan salah satu langkah yang dilakukan untuk memperlancar kelangsungan usaha Anda di bidang pembuatan telur asin ini:
1. Strategi produk. Untuk memenuhi kepuasan konsumen telur asin, Anda harus memiliki kualitas yang baik.
2. Harga. Harga yang ditetapkan stabil dan bersaing dengan produsen petelur lainnya. Harga yang terlalu tinggi akan mengurungkan niat pembeli. Sebaliknya, harga yang terlalu rendah dikhawatirkan tidak dapat memenuhi biaya produksi.
3. Promosi. Salah satu cara promosi yang paling banyak dilakukan adalah dengan memasang iklan. Selain memasang iklan, promosi juga dapat dilakukan dengan secara langsung dari mulut ke mulut.
Usaha pengembangan produk telur asin akan bisa berkembang dengan lebih baik, jika Anda mau melakukan kerjasama kemitraan antara peternak telur bebek, pengusaha telur asin, dan pemerintah, sehingga pengembangan produk bisa lebih cepat maju.
****
Advertisemen